Mangga Kasturi Tanaman Identitas Provinsi Kalimantan Selatan
Pohon mangga kasturi sanggup mencapai tinggi 25 m dengan diameter batang ± 40 – 115 cm. Kulit kayu berwarna putih keabu-abuan hingga coklat terang, kadangkala terdapat retakan atau celah kecil ± 1 cm berupa kulit kayu mati dan ibarat dengan Mangifera indica. Daun bertangkai, berbentuk lanset memanjang dengan ujung runcing dan pada kedua belah sisi tulang daun tengah terdapat 12 – 25 tulang daun samping. Daun muda menggantung lemas dan berwarna ungu tua.
Bunga beragam berkelamin ganda dengan bentuk bunga rasemos dan kerapkali berambut rapat. Panjang tangkai bunga ± 28 cm dengan anak tangkai sangat pendek, yaitu 2 – 4 mm. Daun kelopak bundar telur memanjang dengan panjang 2 – 3 mm. Daun mahkota bundar telur memanjang dan bunga berbau harum. Benang sari sama panjang dengan mahkota, staminodia sangat pendek dan ibarat benang sari yang tertancap pada tonjolan dasar bunga.
Buah berbentuk bundar hingga ellipsoid dengan berat kurang dari 80 gram, daging buah kuning atau oranye dan berserabut. Biji kerikil dengan dinding yang tebal. Mangga ini berbuah pada awal demam isu hujan atau sekitar bulan Januari.
Terdapat tiga varietas Mangifera casturi. Varietas mangga ini dikenal masyarakat Kalimantan Selatan dengan sebutan kasturi, cuban / kastuba dan asem pelipisan / palipisan.
Buah kasturi kenampakannya ibarat dengan buah mangga tetapi berukuran kecil, berbentu bundar hingga ellipsoid dengan ukuran panjang 5 – 6 cm, lebar 4 – 5 cm dan berat ± 65,6 gram. Kulit buah tipis dengan warna hijau terperinci dengan bintik-bintik berwarna gelap dan apabila masak maka kulit buah berkembang menjadi kehitaman. Daging buah berwarna oranye gelap, kandungan serat 1,06% dan mempunyai rasa yang bagus dan lezat. Sifat yang menonjol dari kasturi yakni aroma buah yang harum sehingga banyak disukai masyarakat Kalimantan Selatan.
Mangga cuban berbentuk bundar hingga ellipsoid dengan ukuran panjang 6 – 6,3 cm dan lebar 4,2 – 5,2 cm. Kulit buah berwarna merah mawar dan tidak berwarna hitam penuh bila telah masak. Daging buah berwarna oranye terang, mengandung serat dan tidak beraroma harum ibarat buah kasturi.
Asem pelipisan atau palipisan mempunyai kenampakan ibarat dengan buah kasturi, tetapi tidak menjadikan aroma harum. Buah berbentuk ellipsoid dengan panjang 6 – 7,2 cm, lebar 3 – 4,4 cam dan berat ± 66,26 gram Warna kulit buah hijau dengan bintik-bintik coklat dan jikalau telah masak berwarna hijau agak kehitaman serta mempunyai banyak getah di bab bekas batang. Daging buah berwarna kuning oranye dengan kandungan serat ± 1,89%.
Dari 31 jenis marga Mangifera yang ditemukan di Kalimantan, 3 jenis diantaranya bersifat endemik. Berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989 ihwal identitas tumbuhan masing-masing provinsi, tumbuhan Mangifera casturi ditetapkan menjadi identitas tumbuhan provinsi Kalimantan Selatan.
Mangga kasturi yakni tumbuhan endemik khas Kalimantan Selatan yang keberadaannya terancam punah. Populasi taksonnya cenderung berkurang, baik dalam segi jumlah individu, populasi maupun keanekaragaman genetisnya. Status kelangkaan buah ini dianalisis dengan memakai kategori dan kriteria tumbuhan langka berdasarkan IUCN Red List Categories 30 November 1994.
Tim penilai dari World Conservation Monitoring Centre pada tahun 1998 memutuskan Mangifera casturi berada pada kategori punah in situ atauExtinct in the Wild = EW. Mangga ini diketahui hanya hidup dan tumbuh secara alami di kebun hutan dan atau daerah konservasi lain, namun tidak ditemukan lagi di habitat asli.
Lokasi penyebaran populasi Mangifera casturi di Desa Mataraman Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar terdapat di kebun campuran. Pada umumnya kebun adonan ini berisi tumbuhan padi diselingi pohon kasturi yang umurnya sudah lebih dari 50 tahun serta tidak sengaja ditanam oleh penduduk setempat. Kebun ini kebanyakan berada di pekarangan rumah dengan teladan tanam tidak teratur. Akan tetapi, data kelimpahan spesies ini tidak diketahui secara pasti.
Kasturi mulai dipanen pada awal demam isu hujan dan melimpah pada bulan Januari. Selain itu, tumbuhan buah lain ibarat pisang dan rambutan juga mulai dipanen. Karena umur pohon kasturi banyak yang lebih dari 50 tahun, maka produktivitasnya semakin menurun. Oleh alasannya yakni itu, pada tahun 1980 masyarakat Desa Mataraman mencoba berguru menciptakan pembibitan buah kasturi.
0 Response to "Mangga Kasturi Tanaman Identitas Provinsi Kalimantan Selatan"
Posting Komentar