Ampupu Tanaman Di Tempat Timur Indonesia
Ampupu atau Eucalyptus urophylla secara alami hidup pada tanah vulkanik, berada pada tujuh pulau di daerah timur Indonesia (Timor,Flores, Wetar, Lembata (Lomblem), Alor, Adonara dan Pantar) pada ketinggian berkisar dari 180 m hingga 3000 m. Tumbuh baik pada tanah berdrainase baik dan bersifat toleran terhadap tanah padat dan asam. Nama lainnya yaitu Eucalyptus decaisneana yang merupakan famili Myrtaceae. Musim bunga berlangsung antara bulan Januari hingga Maret, sedangkan buah masak dan siap dipanen pada bulan Juni hingga September. Pembuahan terjadi secara periodik. Buah berbentuk kapsul, bila sudah masak kapsul akan merekah.
Ampupu (Eucalyptus urophylla) merupakan jenis pohon endemik orisinil Indonesia yang penyebaran alaminya terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku Tenggara, yaitu di pulau-pulau Flores, Solor, Lomblen, Adonara, Pantar, Alor, Timor, dan Wetar. Mengingat produksinya tinggi dan sanggup dipakai untuk aneka macam tujuan pengusahaan, jenis pohon ini telah dikembangkan di beberapa negara ibarat Brazil, Papua Nugini, China, Malaysia, Kamerun, Kongo, Gabon, Madagaskar, Costa Rica, dan Solomon. Eucalyptus urophylla pada umumnya terdapat pada zona iklim lembap hingga iklim kering yaitu tipe hutan C, D, dan E pada pembagian terstruktur mengenai Shmidt dan Ferguson. Eucalyptus urophylla bisa tumbuh pada tanah yang kurang subur, berbatu dan tanah rawa. Untuk pertumbuhannya, Eucalyptus urophylla menghendaki cahaya sepanjang tahun (jenis intoleran), dan juga merupakan pohon yang tetap hijau sepanjang tahun.
Pertumbuhan riap maupun diameter Eucalyptus urophylla sangat tinggi. Tinggi pohon sanggup mencapai 40 meter dan rata-rata bebas cabang 25 meter. Diameternya bisa mencapai 100 cm atau lebih dan tidak berbanir, kulit luar biasanya coklat muda hingga coklat tua, keadaan kulit licin dan mengelupas memanjang tidak teratur. Eucalyptus urophylla mempunyai tekstur yang keras merata dan licin alasannya yaitu serat-seratnya terpadu. Eucalyptus urophylla mempunyai bunga yang memanjang dan tidak mempunyai tangkai bunga. Warna benang sari putih dan banyak. Daun Eucalyptus urophylla berbentuk bundar telur, memanjang dan lanset, dimana pada pangkal mengecil hingga ke ujung meruncing. Pada tingkat anakan bentuk duduk daun berhadapan dan pada tingkat pohon bentuk duduk daun tersebar.
anaman ini mempunyai kandungan minyak atsiri yang berguna sebagai antibakteri, antivirus, antiinflamasi, analgesik, antiinfeksi, insektisida, dan ekspektoran. Kandungan lainnya yaitu 1,8-cineole, kripton, α-pinene, p-cymene, α-terpineol, trans-pinaocarveol, phellandral, cuminal, globulol, limonene, aromadendrene, sapthulenol dan terpinene-4-ol. Ampupu ini mengandung minyak esensial yang umumnya tercampur dengan senyawa terpenoid. Selain itu, Ampupu juga banyak mengandung flavonoid dan senyawa floroglukinol terfosforilasi.
Penggunaan kayu hasil olahan tumbuhan Eucalyptus urophylla umumnya dipakai untuk materi baku pulp dan kertas, tapi juga sanggup dipakai untuk konstruksi bangunan dan telah usang dipergunakan untuk industri arang di Brazil. Eucalyptus urophylla juga dipakai sebagai materi baku kayu lapis (vinir) serta kayu gergajian lainnya. Eucalyptus urophylla juga tergolong kayu berpengaruh dan infinit yang sanggup dipakai untuk materi penopang beban berat ibarat alas kereta api serta materi bangunan lainnya. Kayu E. urophylla mempunyai kualitas serat yang baik dengan kelas mutu II. Umur kayu mempengaruhi kadar kimia kayu E. urophylla tetapi tidak mempengaruhi hasil rendemen pemasakan dan bilangan kappa pulp pada taraf konkret 95%. Kayu E. urophylla berumur 6 tahun menghasilkan pulp dengan sifat optik dan mekanis terbaik. Kayu E. urophylla berumur 7 tahun menghasilkan noda pada lembaran pulpnya sehingga kurang baik dipakai sebagai materi baku pulp dan kertas.
0 Response to "Ampupu Tanaman Di Tempat Timur Indonesia"
Posting Komentar